Minggu, 15 April 2012
Review Novel : Catching Fire
Pengarang : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Habis
nonton, trus tau kalo ternyata ada novel triloginya, seminggu kemudian,
langsung cabut ke Gramedia buat beli. Tidak peduli, duit yang dipake pun
pinjaman dari adik tersayang. Wkwkwkwk… Kembali ke topik. Langsung sy beli yang
novel ke duanya, karna novel pertama udah nonton di film dan penasaran ma
lanjutan ceritanya. . Sinopsis buku ini sudah banyak diterbitkan oleh para
blogger, jadi kalo pembaca ingin melihat jalan cerita dalam versi yang berbeda,
bisa di-search melalui google. Salah satunya www.sinopsisuntukmu.blogspot.com
(Ternyata mbak Oky sudah membaca buku ini sejak setahun yg lalu). Di sini ada
lengkap edisinya, dari 1-3. Yang saya bahas disini lebih ke beberapa informasi
menarik yang ada di buku kedua ini.
Kisah
mengenai negara bernama Panem dengan ibukotanya Capitol yang dikelilingi dengan
12 distrik. Tiap tahun 2 peserta dari masing2 distrik, seorang pria dan seorang
wanita yang belum menikah harus mengikuti perlombaan yang diadakan Capitol
bernama Hunger Games (jadi total peserta = 24 orang). 12 distrik ini seperti
desa, masing2 distrik punya sumber daya sendiri, misalkan distrik 8
menghasilkan tekstil, distrik 12 menghasilkan batu bara. Sayangnya, tidak
dimanfaatkan untuk kemakmuran penduduk di 12 distrik tersebut, sebab sumber
daya yang dimiliki dimanfaatkan untuk menghidupi penduduk ibukota. Jadi bisa
dikatakan, penduduk di 12 distrik hidup dalam kemiskinan. Dengan adanya Hunger
Games, maka masyarakat ke-12 distrik memiliki kesempatan untuk hidup yang
layak. Keluarga tiap pemenang akan diberi kemewahan dan nantinya akan tinggal
di sebuah desa yang disebut sebagai Desa Pemenang. Dari 24 peserta, hanya akan ada 1 pemenang,
dan untuk menjadi pemenang, para peserta harus bertahan hidup di arena
pertarungan. Homo homini lupus. Yang
kuat dia yang menang. Membunuh atau dibunuh.
Buah
berry beracun yang menyelamatkan nyawa Katniss dan Peeta dalam Hunger Games (buku
pertama) ternyata membawa dampak di distrik-distrik lainnya. Bagi masyarakat di
sebagian distrik, tindakan Katniss dianggap sebagai pemberontakan. Karna Cuma 1
pemenang dalam Hunger Games. Tapi tindakan Katniss dengan berry beracun itu
membuat host acara memutuskan untuk
memberikan gelar pemenang kepada Katniss dan Peeta di gelaran Hunger Games pada
tahun yang ke-74.
Presiden
Snow yang geram, menyuruh Katniss untuk meredam pemberontakan tersebut dengan
meyakinkan seluruh penduduk bahwa dia dan Petta benar-benar saling mencintai
dalam tur Kemenangan. Tidak hanya itu, untuk membunuh Katniss yang menurutnya
sebagai penggerak awal pemberontakan, Presiden Snow juga kembali
mengikutsertakan Katniss pada pertandingan Quarter Quell edisi ke-3.
Pertandingan setiap 25 tahun sekali dan
untuk kali ini yang menjadi pesertanya adalah semua pemenang selama 75 tahun
belakangan yang masih hidup (yang ikut pasti ada yang sudah tua renta),
termasuk Haymitch (masih ingat Haymitch kan? Salah satu mentor Katniss dan
Peeta, yang suka mabuk2an).
Kalau
pada hunger games dalam buku pertama (atau juga dalam film), arena
pertempurannya di tengah hutan, untuk Catching Fire arena pertempurannya
berpindah ke lautan dan sebuah pulau yang terselubung dengan medan gaya (yang
sy bayangkan arenanya seperti gambaran semesta semasa jamannya Aristoteles).
Medan gaya ini mirip kawat listrik dengan tegangan jutaan volt, jadi bisa
diterka sendiri akibatnya bila petarung nekat menembus medan gaya tersebut.
Mungkin bertujuan untuk melindungi arena permainan agar petarung tidak
melarikan diri. Arena ini pastinya lebih berbahaya daripada arena pertarungan
yang dihadapi Katniss sebelumnya.
Jumlah
peserta yang semakin banyak, arena pertarungan yang semakin sulit dan demi
melindungi Peeta, Katniss harus lebih jeli menentukan siapa musuhnya yang harus
dia lawan di Quarter Quell.
Yang
mengejutkan saya, adalah isu keberadaan distrik 13. Isu keberadaan distrik 13
ini didapat Katniss ketika bertemu dengan pemberontak distrik 8. Distrik 13
sudah diyakini sebagian besar masyarakat Panem sudah dihancurkan oleh Capitol.
Distrik 13 memiliki sumber daya nuklir. Pemberontak distrik 8 meyakini bahwa
distrik 13 masih ada dan ada kemungkinan mereka membangun kota di bawah tanah.
Catching
Fire membuat saya tahu asal mula Mockingjay. Mockingjay adalah hasil perkawinan
antara burung jabberjay dan mockingbird. Burung jabberjay juga termasuk burun mutan berkelamin jantan yang
diciptakan Capitol untuk memata-matai pemberontak yang ada distrik-distrik.
Memiliki kemampuan untuk mengingat dan mengulang perkataan manusia. Jabberjay dikirim ke distrik-distrik,
mencuri dengar kata-kata pemberontak lalu kata-kata tadi diulang kembali di
Capitol. Pemberontak mengetahui hal ini, lalu membuat jabberjay memberikan informasi yang salah dengan kebohongan.
Capitol yang tahu bahwa siasat jabberjay tidak berhasil, membiarkan jabberjay mati. Jabberjay yang sepertinya mempunyai insting hewani, ingin bertahan
hidup. Jabberjay punah tapi mereka menurunkan spesies burung baru hasil
perkawinan dengan mockingbird. Dan
akhirnya muncullah mockingjay. Jadi
kesimpulan saya, Katniss disebut sebagai sang Mockingjay karena dialah yang membangkitkan aksi pemberontakan. Karena
mockingjay adalah simbol
pemberontakan.
Secara
umum, Catching Fire lebih seru dibandingkan dengan Hunger Games. Arena
pertempuran yang semakin sulit, mutan-mutan serta jebakan2 lain, membuat saya
penasaran untuk terus membaca hingga akhir cerita agar saya tau bagaimana akhir
dari Quarter Quell (yang pastinya tidak akan saya beberkan di sini. Bisa liat
di blog lain, yg sudah memposting review Mocking Jay). Sperti kata Stephanie
Meyer, kau bahkan rela bergadang untuk membacanya. 419 halaman ini saya lahap
habis selama 2 hari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar