Minggu, 26 Februari 2012
Review Novel : The Infamous
Anne Adriana, gadis yang punya kepercayaan diri, memiliki
kehidupan sempurna versi metropop kebanyakan : pacar superperfect, pekerjaan
bagus, ortu kaya dan teman-teman yang sangat perhatian padanya. Namun tak
jarang, kelakuannya menyebalkan. Semua berjalan baik-baik saja, sampai dia
melakukan suatu kesalahan : membiarkan si bos, Vigo, duda satu anak,
menciumnya. Dan kesalahan itu bukan Cuma sekali dilakukannya. Terbebani dengan
perasaan bersalah, Adriana berusaha menjauhi Rafael, pacarnya yang menurut
Adriana dari kurang lebih 30an cowok yang pernah dipacarinya, si Rafael ini
adalah pacarnya yang paling baikkkkkk, paling rommmmannnnnnnnntiis, dan paling
semmmmmmmpurna... Buntut aksi penghindaran Adriana adalah putus setelah Adriana
berterus terang ke Rafael soal insiden cium itu. Tapi seperti yang dirasakan
oleh Adriana, tak lama setelah putus, Rafa berusaha untuk mendekati dan
memaafkan Adriana, sehingga mereka berdua jadian lagi.
Tapii,,..ada satu RAHASIA lagi yang berusaha ditutupi
Adriana rapat2 dari Rafael. Ibarat bangkai, pasti tercium lagi. Dan setelah
rahasia itu terbongkar, Adriana baru tersadar bahwa orang yang paling
dipercayai setengah mati ternyata mengkhianati dan membencinya. Apakah rahasia
itu? Siapakah orang yang membocorkan rahasia itu kepada Rafael? Bagaimana
kelanjutan kisah antara Rafael dan Adriana?
Novel yang cukup bagus. Bahasanya ringan. Menarik untuk
dibaca. 280an halaman..hmm cukup tebal untuk novel Indonesia pada umumnya. Tapi
alur ceritanya membuat saya pun cukup (lagi) penasaran untuk membaca halaman
selanjutnya. Klimaks dari novel ini
adalah konflik mengenai terbongkarnya apa yang disebut Adriana sebagai “RAHASIA”, pada saat Adriana mengetahui siapa yang
membocorkan rahasia kepada Rafael, pada saat Adriana mengetahui siapa yang
sudah menyebarkan nomor handphone nya
ke situs porno. Adriana yang merasa telah kehilangan kedua orang yang penting
baginya akhirnya paham bahwa selama ini dia sendiri kurang perduli terhadap
orang-orang yang berada di sekitarnya. Terlalu sibuk dan selalu merasa bahwa
dirinyalah yang paling dikhawatirkan dan diperhatikan. Novel ini cukup memberi pelajaran bagi kita
agar lebih memperhatikan orang-orang di sekitar. Mungkin selama ini, kita
terlalu sibuk dengan masalah kita sendiri, berkeluh kesah/curhat ke teman2
kita, sedangkan kita mungkin tidak sadar kalo mereka pun butuh untuk
didengarkan.
Di bagian belakang cover,
ada profil singkat Silvia Arnie. Lengkap dengan akun twiiter, facebook, alamat
email dan url blognya. Ow..ternyata si Silvia Arnie ini adalah seorang model
yang kuliah di jurusan IT juga. Sama dong..hehehehe...langsung saya cari
akunnya di twitter dan saya follow. Terkadang, kalo sy mentweetnya, kak Silvia
Arnie pun membalas. Senang rasanya diretweet oleh pengarang novel yang saya
suka :D.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar